Adapun tentang Nabi Isa alaihis salaam, Allah mengabarkan bahwa beliau diangkat kepada-Nya. Allah taala berfirman:
“(Ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.” (Ali Imraan: 55)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah taala mengangkat jasad dan ruh Nabi Isa alaihis salam ke langit, dan beliau belum meninggal. Adapun kematian yang disebutkan pada firman Allah taala:
“Sesungguhnya Aku mewafatkanmu,” yang dimaksud dengan ‘mewafatkan’ pada ayat ini adalah ‘mengangkat’. Penafsiran inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir ath-Thabari. Namun kebanyakan ahli tafsir mengatakan bahwa ‘wafat’ yang disebutkan pada ayat ini maksudnya adalah ‘tidur’, karena Allah berfirman:
“Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya.” (Az-Zumar: 42)
Dengan ini menjadi jelaslah bahwa Nabi Isa alaihis salam sekarang masih hidup di langit, dan belum mati. Sungguh, Allah mengabarkan bahwa waktu kematian beliau adalah sebelum hari kiamat nanti. Allah taala berfirman:
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) (sebelum kematiannya). Dan di hari kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (An-Nisaa: 159)
Kematian yang disebutkan di sini adalah kematian Nabi Isa alaihis salam pada akhir zaman, setelah beliau turun dari langit dan menghancurkan salib, membunuh babi serta menghapus jizyah, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits. Dan hadits-hadits itu terdapat pada kitab Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim dan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar